Buku ilmiah pada dasarnya sama dengan artikel ilmiah, hanya saja buku ilmiah memuat uraian atau pembahasan yang lebih panjang dan rinci tentang suatu ilmiah. Berikut adalah hal-hal yang perluh diperhatikan dalam membaca buku ilmiah :
1. Memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep penting
Buku ilmiah biasanya mencantumkan indeks yang berisi kata-kata yang mengacu pada konsep-konsep yang dianggap penting.Indeks sangat membantu pembaca untuk mencari dengan cepat pembahasan atau penjelasan konsep-konsep tersebut pembahasan atau penjelasan konsep-konsep tersebut dalam buku.Dengan memanfaatkan indeks, kita tidak perlu menghabiskan waktu yang lama untuk mencari informasi tentang konsep-konsep yang ingin kita ketahui.
Sebuah daftar indeks dalam buku “Sistem Politik Indonesia Era Reformasi”, yang ditulis oleh Winarno (2007).Pada bagian belakang terdapat indeks.
2. Menentukan konsep-konsep penting (pandanagan ahl, hasil penelitian, dan teori) untuk bahan menulis
Dalam membaca buku ilmiah, kita perlu mengenali dan memahami konsep-konsep inii agar dapat dimanfaatkan untuk bahan tulisan kita. Pengenalan dan pemahaman konsep-konsep yang penting ini juga akan menambah kedalaman dan kekritisan tulisan kita. Jadi, setiap tulisan tentu diperlukan pandangan ahli, hasil penelitian yang mendukung, dan teoi-teori baru yang dianggap penting.
3. Menentukan dan menandai bagian-bagian yang dikutip
Karena sebuah buku memuat uraian yang panjang, kita perlu menentukan dan menandai bagian-bagian yang dianggap penting dalam tulisan kita. Bagian-bagian ini mungkin akan diacu dan dikutip dalam tulisan kita. Artinya, setiap kutipan harus ditulis nama penulis, tahun, dan halaman yang dikutip.
4. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip
Dalam mengutip bagian dari sebuah buku, kita perlu memahami implikasinya. Kita harus mampu menghubungkan relevansi bagian yang kita kutip dengan isu tulisan yang akan kita hasilkan.
Tulisan yang dikutip harus dipertimbangkan secara matang mengenai implikasinya. Kalau secara kebetulan mengutip pendapat orang lain dan bertolak belakang denagn pandanagan kita selaku penulis, tentu perlu diberikan penjelasan yang tepat mengapa tulisan itu dikutip.
5. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip
Dalam mengutip pernyataan yang ada dalam sebuah artikel, kita perlu secara jelas meletakkan posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui atau tidak menyetujui pernyataan yang akan kita kutip?
Setiap pandangan yang dikutip, seseorang yang menggunakan kutipan itu dalam tulisannya perlu memberikan suatu kesimpulan dan pendapat sendiri mengenai konsep yang ditawarkan. Bukan menyalin begitu saja konsep orang lain, melainkan ikut memberikan koreksi dan pejelasan khusus mengenai pandangan orang lain yang dikutip dalam tulisan kita.
SEMOGA BERMANFAAT
MUHAMMAD IQBAL M
0 komentar:
Posting Komentar