'San Francisco, Amerika Serikat'
Setelah kehilangan pekerjaan di tahun 2006, Bernard Groves dan istrinya berpisah. Anak-anaknya ikut istrinya karena dia jadi gelandangan. Gagal mendapatkan pekerjaan , Groves berbulan-bulan jadi gelandangan.Tanpa rumah apalagi mobil.Berbekal tas ransel, Groves tidur di taman-taman. Satu hal yang membedakan dengan kebanyakan tuna wisma adalah, semangat belajarnya untuk ingin berubah.Jika gelandangan lain saat siang sibuk mengais sampah untuk untuk mencari makanan, atau mencari koin di jalanan, dia memilih datang ke perpustakan setempat dan menggunakan Internet gratis.
Di sanalah dia menemukan informasi dan ide bisnis yang kemudian mengubah hidupnya yaitu menciptakan popok dan mainan yang murah meriah. Setelah berbulan-bulan hidup terlunta di jalan,Groves mendapatkan tempat bernaung di sebuah lembaga yang simpati dengan semangatnya yaitu EHC LifeBUilders.
Di sana ia bertemu dengan Robert Faison, temannya yang juga tak bertempat tinggal dan dulunya seorang insinyur manufaktur. (Jadi ternyata Amerika tak kalah parah dari Indonesia, Insinyur saja bisa jadi gelandangan...:)
Di tempat tinggalnya yang baru, Groves mengungkapkan ide bisnis nya yang kemudian didukung oleh beberapa donatur EHC LifeBuilders. Pastor gereja setempat kemudian mengumpulkan uang untuk modal dan seorang pengacara yang mengerjakan legalisasi bisnisnya, Groves bersama Faison berhasil dirikan sebuah bisnis toko kebutuhan sehari-hari di kawasan Teluk San Fransisco dengan popok murahnya. Bisnis mereka belum lama ini mulai menghasilkan laba dan Groves sudah hidup di sebuah rumah sewa.
Di sanalah dia menemukan informasi dan ide bisnis yang kemudian mengubah hidupnya yaitu menciptakan popok dan mainan yang murah meriah. Setelah berbulan-bulan hidup terlunta di jalan,Groves mendapatkan tempat bernaung di sebuah lembaga yang simpati dengan semangatnya yaitu EHC LifeBUilders.
Di sana ia bertemu dengan Robert Faison, temannya yang juga tak bertempat tinggal dan dulunya seorang insinyur manufaktur. (Jadi ternyata Amerika tak kalah parah dari Indonesia, Insinyur saja bisa jadi gelandangan...:)
Di tempat tinggalnya yang baru, Groves mengungkapkan ide bisnis nya yang kemudian didukung oleh beberapa donatur EHC LifeBuilders. Pastor gereja setempat kemudian mengumpulkan uang untuk modal dan seorang pengacara yang mengerjakan legalisasi bisnisnya, Groves bersama Faison berhasil dirikan sebuah bisnis toko kebutuhan sehari-hari di kawasan Teluk San Fransisco dengan popok murahnya. Bisnis mereka belum lama ini mulai menghasilkan laba dan Groves sudah hidup di sebuah rumah sewa.
Semoga Bermanfaat
Muhammad Iqbal M
0 komentar:
Posting Komentar